Benners

Kamis, 03 November 2011

Gila, Pemkot DKI Mulai Percaya Pawang Hujan Ketimbang Teknologi

LENSAINDONESIA.COM: Aneh bin ajaib yang dilakukan Pemkot DKI. Lantaran sudah tak sanggup mengatasi banjir akibat hujan. Pawang hujan dikerahkan untuk membendung banjir di Jakarta.
Sekitar medio November hingga Februari 2012 mendatang curah hujan yang tinggi  hampir turun setiap harinya. Disana-sini di sejumlah kawasan Jakarta banjir mulai terlihat menggenangi.
Pakar Meteorologi Paulus Agus Wianarso menguraikan seiring pertumbuhan badai tropis kawasan belahan bumi utara, Teluk Benggala,Samudera Pasifik Utara hingga Wilayah Indonesia akan terjadi tarikan uap air.
Tarikan uap air yang mengarah ke utara ini kemudian bergerak ke arah kawasan Indonesia bagian selatan. Kawasan ini yang kerap disebut Jabodetabek belakangan hari dilanda lipatan awan dan disertai dan hujan local – merata ringan– lebat yang terjadi hingga akhir bulan
“Hujan terjadi antara malam dan pagi. Konsentrasi hujan ada di kawasan barat dan utara dan bila terjadi siang atau petang. Sementara itu konsentrasi lipatan awan terjadi di timur dan selatan, “ jelas Paulus pada LIcom pada Rabu (2/11) di Jakarta.
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jakarta telah memfungsikan Peringatan Dini (Early Warning) sebanyak 37 buah yang dipasang di pintu-pintu air diwilayah Jabodetabek. Tujuh diantaranya berada di Stasiun Pengamatan Muka Air (Peil Schall ), 2 buah di DAS Kali Angke, 5 buah di DAS Kali Pesanggrahan, 4 buah di DAS Kali Krukut, 8 buah di DAS Kali Ciliwung, 8 buah di DAS Kali Cipinang dan 7 buah di DAS Kali Sunter.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov DKI Jakarta Fadjar Panjaitan saat ditemui LIcom di balaikota Jakarta (2/11/2011) juga setuju adanya sistem peringatan dini ketimbang dikerahkannya pawang hujan. Ia mengatakan, “Sistem Perngatan Dini kita kan sudah berfungsi, sistem pengiriman SMS, email,”  ujarnya panjang lebar.
Kini, pompa-pompa air telah disiagakan oleh PU di 62 titik rawan banjir. selain itu pawang-pawang hujan untuk mengantisipasi agar hujan tidak turun terus menerus. “Walaupun kita orang beragama perlu juga pawang karena pawang juga orang yang beragama,“ pungkas Fadjar.val/LI-11-07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar